Ahad 12 Jan 2014 21:58 WIB

Terjun ke Politik, Bos Lion Air: Ini Tanda Terima Kasih Untuk Negeri

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Lion Air, Rusdi Kirana resmi bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di partai yang didirikan Gus Dur itu, Rusdi didaulat untuk menduduki jabatan wakil ketua umum PKB.  

“Saya memutuskan dengan hati bulat untuk ikut serta dalam proses politik langsung dengan bergabung dengan PKB” ujar  Rusdi  dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Ahad (12/1).

 

Rusdi mengungkapkan ia  termasuk sedikit orang yang mendapat kesempatan untuk mengembangkan bisnis secara cepat pascareformasi. 

Ia memulai kariernya sebagai sales mesin tik, agen travel, hingga kini pemilik maskapai penerbangan dengan jumlah pesawat terbesar di tanah air. 

“Saya adalah salah satu pengusaha hasil tempaan reformasi itu. Saya merasa besar dan sukses dalam bisnis ini jelas berkat Indonesia yang mengalami reformasi. Begitu besar rasa hutang budi saya sebagai pengusaha kepada negeri ini,” tuturnya.

 

Sejak reformasi, Rusdi mengembangkan Lion Air begitu cepat, bahkan mencatatkan rekor sebagai pembeli terbesar dua raksasa pabrikan pesawat terbang: Air Bus dan Boeing. Rusdi sangat bangga, hal yang tidak pernah diduga olehnya sebagai seorang Anak Angke, dia menyebut dirinya demikian. 

“Berkat reformasi, saya melihat dan merasakan ‘Indonesian Dream,’ bukan hanya ‘American Dream’ sebagaimana dialami orang Amerika. Ini merupakan cita-cita hidup dan kesempatan untuk membuat semua kita sejahtera dan beradab sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi kita," papar Rusdi.

 

Bagi Rusdi ‘Indonesian Dream’ harus menjadi mimpi dan tujuan seluruh komponen bangsa, tidak peduli latar belakang dan status sosial mereka. 

“Reformasi dan demokrasi kita harus diperkuat, dibuat lebih matang, sehingga Indonesian Dream betul-betul menjelma untuk siapapun  anak negeri ini, dari Aceh sampai Papua; untuk anak Jawa, Sunda, Aceh, Papua, China, pendeknya semua anak etnik yang sangat kaya dan beragam itu.

 

Baginya ‘Indonesian Dream’ adalah sesuatu yang harus dikejar bangsa ini, dan beban itu bertumpu di pundak partai-partai polikik di Senayan.  

Menurutnya, partai-partai politik masih harus banyak belajar, serta  berbenah diri dan melakukan percepatan-percepatan. Untuk itulah Rusdi merasa perlu untuk ikut ambil bagian dalam partai politik. 

“Kita tidak boleh berpangku tangan. Sebagai rasa terima kasih yang tak terhingga pada negeri ini, khususnya di era reformasi ini, saya dengan kebulatan tekad harus masuk partai politik untuk memperkuat partai, mematangkan reformasi, untuk mewujudkan Indonesian dream bagi kita semua," tegas Rusdi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement