Ahad 12 Jan 2014 18:48 WIB

Survei: Kini Prabowo Kalahkan Jokowi

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA: Hasil survei lembaga riset Vox Populi Survey menunjukkan elektabilitas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengalahkan elektabilitas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), yakni mencapai 33,1 persen.

"Dalam riset yang menggunakan hampir 4.000 responden secara nasional itu, elektabilitas Megawati mencapai 15,4 persen, sementara Jokowi mendapatkan 10,1 persen," kata Direktur Eksekutif Vox Populi Survey, Hendrykus Sihaloho, di Jakarta, Minggu.

Dalam survei itu, juga ditanyakan kriterita presiden ideal pilihan rakyat. Hasilnya sebesar 45,9 persen memilih capres yang berlatarbelakang militer, sementara sebesar 41,3 persen memilih sipil, dan yang belum memberikan jawaban adalah 10,3 persen.

Hendrykus menjelaskan, keterpilihan Prabowo sebesar?33,1 persen dikarenakan Prabowo memiliki 'Strong Leaderships' yang kuat diantara seluruh capres.

Bahkan, Prabowo Subianto dianggap sebagai antitesa dari gaya kepemimpinan pemerintahan saat ini yang dianggap bertanggungjawab atas terbentuknya pemerintahan yang korup, penakut, tebar pesona, buang badan (memindahkan tanggung jawab dan kesalahan ke pihak lain), dan peragu.

Temuan survei juga mendapati bahwa popularitas dan elektabilitas Megawati Soekarnoputri masih diatas Jokowi, yaitu sebesar 15,4 persen sedangkan Jokowi 10,1 persen. Jawaban responden sangat menarik karena Jokowi dinilai belum memiliki 'strong leadership' yang kuat dibandingkan Megawati.

"Hal ini tercermin dari ketidakberanian Jokowi untuk mendeklarasikan diri sebagai capres pada Pemilu 2014," tuturnya.

Menurut dia, rakyat juga menilai Jokowi belum memberikan keberhasilannya dalam memimpin Jakarta, baru pada tahapan blusukan dan belum pada realisasi.

Responden menilai Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang selama ini bekerja dengan baik dan berkinerja bagus.

"Namun demikian elektabilitas Jokowi bisa naik jika segera mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai capres," kata Hendrykus.

Survei juga menemukan bahwa saat ini rakyat menginginkan suatu perubahan besar terhadap pengelolahan pemerintahan yang selama ini dinilai korup, lemah serta tidak punya rasa percaya diri dan selalu dilecehkan oleh negara tetangga. Mereka yang berpendapat seperti itu memberikan kontribusi elektabilitas terhadap Prabowo paling tinggi, yaitu 33,1 persen.

Hendrykus juga memaparkan hasil survei capres lainnya, seperti Wiranto hanya memiliki tingkat elektabilitas 8,4 persen. Sedangkan Aburizal Bakrie tingkat elektabilitasnya hanya 7,4 persen karena masyarakat ingat terhadap kasus lumpur Lapindo.

Dahlan Iskan memiliki elektabilitas tertinggi yaitu 7,3 persen, Hatta Rajasa hanya memiliki eletabilitas 1,7 persen dikarenakan dalam temuan survey masyarakat berpendapat bahwa Hatta Rajasa dianggap akan melindungi keluarga Cikeas jika dikemudian hari bermasalah dengan hukum dan dugaan tindak pidana korupsi.

Hendrykus menyimpulkan, hasil surveinya menggarisbawahi bahwa parpol dan calon presiden jangan hanya berpikir soal popularitas tanpa kerja nyata dan elektabilitas semata, tetapi harus mengutamakan dan mensosialisasikan program yang akan dilakukannya.

"Jika ingin sukses pada Pemilu 2014, mereka harus mengutamakan platform program sebagai bagian penting dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat dan mengangkat martabat bangsa," kata Hendrykus Sihaloho.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement