REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, Maluku Utara, mengimbau para nelayan dan kapal penumpang untuk berhati-hati saat melintas di perairan Pulau Halmahera, karena ketinggian gelombang bisa mencapai tiga meter.
Prakirawan Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate Eko Widjayandi, Jumat (10/1), mengatakan, perairan lainnya yang harus diwaspadai adalah Kepulauan Sula dan Halmahera bagian Utara dan perairan Halmahera Timur. Ketinggian gelombang di perairan wilayah Maluku Utara (Malut) tersebut masing-masing yakni di perairan Halmahera Utara dan perairan Kabupaten Kepulauan Sula yang mencapai 2,5 meter.
Ketinggian gelombang seperti itu cukup berbahaya bagi kapal nelayan atau kapal penumpang berukuran kecil, terutama jika saat ini disertai angin kencang. Kapal penumpang dan kapal nelayan khususnya yang berukuran kecil harus waspada saat berada di ketiga perairan tersebut, karena ketinggian gelombang tersebut bisa membahayakan keselamatan kapal.
Ketinggian gelombang di ketiga daerah tersebut diinformasikan kepada Adpel serta berbagai pihak terkait lainnya di daerah ini, agar mereka bisa menginformasikan kepada nakhoda kapal.
Terkait dengan adanya angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Malut yang terjadi awal pekan ini, angin kencang yang melanda wilayah Ternate dan daerah lainnya di Malut merupakan akumulasi dari awal hitam yang ditimbulkan pemanasan beberapa pekan terakhir. "Para nelayan dan nakhoda kapal penumpang juga diimbau untuk waspada saat berada di laut, karena angin kencang tersebut berpotensi menimbulkan gelombang tinggi," katanya.
Oleh karena itu, warga di sejumlah daerah di Malut juga diminta mewaspadai kemungkinan adanya angin kencang yang bertiup dari arah selatan, karena dalam beberapa hari ke depan kecepatan angin barah barat daya di Malut mencapai 9-36 Km per jam.
Selain itu, BMKG mencatat hujan yang terjadi di berbagai daerah di Malut menggenangi sejumlah daerah, akibatnya warga yang berada di daerah rawan banjir panik.