REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Angin kencang mulai melanda wilayah Lampung, khususnya perairan Selat Sunda, sejak Kamis (9/1) malam.
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) Bakauheni, Lampung, menyiapkan kapal tugboat, untuk mengantisipasi kapal feri roll on roll off (roro), susah sandar.
Alur pelayaran kapal feri di Selat Sunda belum berpengaruh akibat angin kencang yang melanda kawasan Pelabuhan Bakauheni, Jumat (10/1). Jadwal sandar kapal feri di pelabuhan ujung selatan Sumatera ini, masih belum terjadi masalah.
"Jadwal sandar sampai saat ini masih normal," kata Manajer Operasional PT ASDP-IF Bakauheni, Lampung, Heru Purwanto.
Ia mengatakan pihaknya tetap waspada dengan perubahan cuaca di perairan Selat Sunda pada Januari ini. Untuk mengantisipasi kapal sulit sandar di dermaga, ASDP menyiagakan kapal tugboat untuk menarik kapal yang sulit sandar karena gelombang tinggi.
Pada cuaca tidak menentu ini disertai angin kencang, gelombang laut menjadi tinggi dalam kisaran 1 hingga 1,5 meter. Kondisi gelombang tinggi, menurut Heru, mempengaruhi laju kapal, sehingga pelayaran bisa lebih lama.
Waktu tempuh normal kapal feri dari Bakauheni ke Merak, sekitar dua hingga dua setengah jam, bila gelombang tinggi bisa tiga sampai empat jam.
Kondisi penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa, masih normal. Belum terjadi lonjakan jumlah penumpang pejalan kaki dan kendaraan. Tidak terjadi penumpukkan kendaraan truk di pelabuhan ini.