Rabu 08 Jan 2014 16:19 WIB

IDI Minta Tambahan Insentif

Rep: esthi maharani/ Red: Taufik Rachman
Puskesmas
Foto: Republika/Musiron
Puskesmas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta adanya tambahan insentif untuk para dokter dan tenaga medis yang bertugas dalam BPJS Kesehatan. Menurutnya, beban kerja para dokter dan tenaga medis meningkat setelah BPJS Kesehatan diterapkan karena jumlah pasien yang membludak.

“Kita minta ada tambahan insentif terutama untuk layanan primer. Selain itu ada insentif tetap bagi dokter dan tenaga kesehatan lain. Kita tidak ingin BPJS gagal karena hal-hal teknis,” katanya saat ditemui usai rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/1).

Insentif tetap yang dimaksudkan yakni insentif yang diberikan setiap bulannya dan berada di luar dari mekanisme BPJS Kesehatan. Diusulkan besarannya Rp2-3 juta. Sehingga diharapkan penghasilan perbulan bisa mencapai Rp15-17 juta.

Dikatakannya, Presiden SBY memahami kondisi yang dialami dokter dan tenaga medis saat ini yakni beban kerja yang bertambah. Dijanjikan, pemerintah akan mencarikan solusi untuk bisa memberikan insentif tambahan dan insentif tetap kepada para dokter dan tenaga medis.

Namun, hal yang perlu dilakukan tak lain adanya aturan baru. “Dalam tiga minggu ini sebetulnya regulasi harus dibuat dan kita juga melakukan evaluasi. Tadi Presiden, Menko Kesra, dan Menko Perekonomian setuju. Tapi kan semuanya harus dibuatkan regulasinya sehingga tidak ada pengeluaran dana yang tidak ada aturannya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement