Rabu 08 Jan 2014 13:17 WIB

'Hakim Agung Artidjo Alkostar Layak Jadi Capres'

Hakim Agung Artidjo Alkostar  (kiri)  saat Sidang Etik Majelis Kehormatan Hakim (MKH) terhadap mantan Hakim Agung Achmad Yamanie di Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (10/12).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Hakim Agung Artidjo Alkostar (kiri) saat Sidang Etik Majelis Kehormatan Hakim (MKH) terhadap mantan Hakim Agung Achmad Yamanie di Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof Hamdi Muluk menilai Hakim Agung Artidjo Alkostar (64 tahun) layak menjadi calon presiden alternatif.

Artidjo Alkostar selama ini dikenal tegas dalam memutus kasus-kasus, utamanya perkara korupsi di tingkat kasasi. Bahkan, dia dianggap sebagai hakim killer di kalangan terdakwa kasus korupsi.

Prof Hamdi mengaku berencana kembali melakukan survei soal calon presiden alternatif yang bisa menandingi elektabilitas Joko Widodo. Dia akan memasukkan tokoh tua setelah temuan dia sebelumnya tidak mendapat respons positif dari partai politik.

"Saya juga berpikir untuk membuat survei kedua. Mungkin partai tidak tertarik dengan tokoh muda. Saya akan lebarkan ke tokoh tua. Tapi dengan tolak ukur yang jelas, integritas, track record bersih, berani, berprestasi, nggak aneh-aneh. Artidjo saya setuju. (Dia) layak masuk," ungkapnya, Rabu (8/1).

Survei Laboratorium Psikologi Politik UI yang dirilis pada akhir Desember lalu itu memunculkan lima tokoh yang dianggap bisa menandingi Jokowi. Yaitu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini; Ketua KPK, Abraham Samad; Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama; Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan pengusaha, Chairul Tanjung.

"Platform kita, orang baik kita tarik ke politik untuk meramaikan bursa. Karena yang lama-lama ini sudah ditolak. Jadi buat apa diterusin," sambung Hamdi Muluk.

Dalam amatannya, ada gelagat untuk menjegal Jokowi maju agar tokoh-tokoh lama bersaing. Bila itu terjadi, akan semakin banyak golput karena pilihannya tinggal mencari yang baik di antara yang buruk. "Yang bagus itu, mencari terbaik di antara yang baik. Ini yang sedang saya usahakan sekarang," cetusnya.

Sebelumnya, Board of Advisor CSIS Jeffrie Geovanie mengatakan, kalau mau kreatif, di tengah kegamangan menghadapi Jokowi, partai seharusnya berani mengajukan capres alternatif seperti Artidjo Alkostar, yang sudah teruji hidup lurus dan jujur.

"Bukankah saat ini masyarakat merindukan figur seperti itu. Kita tunggu saja adakah partai yang berani mencapreskan Artidjo Alkostar. Kalau ada yang berani, maka partai tersebut akan melejit suaranya di Pemilu 2014," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement