REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvesi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Dahlan Iskan mendukung adanya masukan akan keberadaan media watch. Ia menilai media watch bisa menjadi salah satu sarana untuk menjaga kebebasan pers.
Di satu sisi, Dahlan mendukung kebebasan pers. Di sisi lain, ia mengatakan, muncul pandangan kebebasan pers memberikan kegelisahan untuk berbagai pihak. Ia sebagai Ketua Umum Serikat Penerbit Surat Kabar se-Indonesia juga merasa gelisah.
"Kemudian organisasi lain gelisah, masyarakat gelisah mengenai kebebasan pers," ujarnya dalam temu media di Sekretariat Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Jakarta, Senin (6/1).
Dahlan mengatakan, ada yang menilai kebebasan pers kebablasan. Karena itu, menurut dia, diperlukan sarana untuk memberikan kontrol. Ia menyebut itu bisa menjadi peranan media watch. "Media watch sebetulnya sangat bagus untuk mengontrol ini," ujar Menteri BUMN itu.
Namun, Dahlan menilai kondisi media watch di Indonesia cukup memprihatinkan. Ia mengatakan, banyak media watch yang tumbang karena ketiadaan biaya. Karena itu, ia mengusulkan agar media watch mendapatkan anggaran dari kementerian terkait.
Menurut dia, ini menjadi peranan negara untuk menyehatkan demokrasi. "Demokrasi sehat kalau pers bebas. Pers bebas sehat kalau ada media watch," katanya.
Dahlan berharap media watch yang muncul akan sangat independen. Jangan sampai, ia mengatakan, lembaga atau organisasi media watch ini justru menjadi pencari iklan. Sehingga, menurut dia, keberadaannya dapat disetir para pemodal.
Ia berharap media watch bisa menjaga independensinya. "Ini salah satu jalan keluar untuk menyehatkan dan mematangkan demokrasi kita," kata mantan Direktur Utama PLN itu.