REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kecurigaan banyak kalangan bahwa kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram akan menimbulkan kekacauan kini mulai terbukti.
Sebagaimana banyak diberitakan, dalam dua hari terakhir para pengguna elpiji 12 kilogram beramai-ramai bermigrasi ke elpiji kemasan 3 kilogram. Karena banyak diburu, si gas melon 3 kilogram kini harganya liar tak terkendali dan ketersediaannya di pasaran semakin menipis.
Sehubungan dengan hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah sesi kuliah umum yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Keahlian Komunikasi Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) di Lapangan Sempur, Bogor, Sabtu (4/1).
“Berdasarkan temuan BPK, memang (elpiji) sudah seharusnya naik, tapi tidak sebesar ini. Ini gila-gilaan naiknya,” katanya dengan nada tinggi kepada para mahasiswa dan masyarakat yang antusias mendengarkan.
Dahlan berpesan agar pemerintah segera menambah pasokan elpiji 3 kilogram agar tidak terjadi kelangkaan di tengah masyarakat. Dia juga meminta pemerintah untuk menindak tegas agen-agen yang tidak menjalankan ketentuan harga kenaikan dari pemerintah.
“Agen-agen yang menaikkan harga seenaknya harus diputus!” ucapnya dengan wajah serius. Acara bertema “Sehat (Senam, Hiburan, dan Pesta Rakyat) bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan” mulai digelar sejak pukul 06.00 WIB dan diakhiri pada pukul 10.00 WIB.
Selain kuliah umum, rangkaian kegiatan yang lainnya adalah senam dan juga pertunjukan musik. Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor IPB Herry Suhardiyantono.