REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengikuti dan mendengar laporan mengenai kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg. Presiden pun menilai kenaikan itu hanya mempertimbangkan unsur bisnis semata.
"Presiden SBY mendengar laporan bahwa kenaikan harga gas elpiji 12 kg menjadi perhatian dan kerisauan masyarakat," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada Antara melalui pesan singkat per telepon selular di Jakarta, Sabtu (4/1).
Julian mengatakan, "Presiden melihat bahwa kenaikan harga elpiji sebagai aksi atau keputusan korporasi berdasarkan pertimbangan bisnis semata."
Berkenaan isu elpiji, Julian mengatakan, presiden di tengah kunjungan kerja ke Surabaya pada Sabtu ini, telah memberikan arahan kepada Wapres Boediono agar segera melakukan langkah koordinasi antarkementerian dan instansi atau BUMN.
Menurutnya, langkah tersebut untuk menyikapi keputusan kenaikan harga elpiji dan melaporkan kepada Presiden hasil rapat koordinasi yang dipimpin Wapres.
"Setelah itu peserta rapat juga diminta menjelaskan kepada publik mengenai hasil rapat koordinasi hari ini (Sabtu-red)," kata Julian.