REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru enam bulan dibangun, Jembatan Transjakarta mengalami kerusakan atap. Jembatan menuju halte Transjakarta di Terminal Kampung Rambutan itu sebagian atapnya rusak akibat hujan dan angin kencang sekitar dua minggu yang lalu.
Rusaknya jembatan itu diceritakan Siti Aisyah (70 tahun), pedagang warung nasi di Terminal Kampung Rambutan. "Atap di jembatan itu tiba-tiba terbang dan pecah akibat hujan dan angin kencang sekitar dua minggu yang lalu. Saat itu pohon-pohon juga banyak yang tumbang," ujar Siti, Jumat (3/1).
Jembatan itu, seingaatnya, baru saja dibangun sekitar enam bulan yang lalu. Pembuatannya sendiri memakan waktu sekitar delapan bulan sejak tahun 2013.
Hingga saat ini belum ada renovasi apa pun dari pemerintah terhadap atap jembatan yang rusak itu. "Mudah-mudahan atap jembatan yang rusak itu segera diperbaiki pemerintah," ujar Siti Aisyah sambil menatap jembatan tersebut.
Jika tak diperbaiki, lanjutnya, jelas akan merugikan penumpang. Ketika hujan tiba, pengguna jembatan tersebut akan terkena air hujan saat melintasi bagian tanpa atap tersebut.