REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Kepolisian mengungkapkan ada kesamaan dalam material pembuatan bom yang ditemukan polisi di sebuah Warteg di Panongan, Tangerang dengan bukti penyergapan di Ciputat, Selasa (31/12).
''Bom signature-nya sama seperti yang dibuat,'' kata Kabiro Penmas Mabes Polri, Brigjen Boy Raffi Amar, Jumat (3/1).
Kelompok yang tewas dalam penyergapan polisi di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT04/07 Kampung Sawah, Ciputat Tangerang Selatan diduga merupakan pelaku teror di sejumlah tempat, di antaranya:
1. Fai (Cari dana) dengan merampok sebuah Toko Sparepart Mobil pada Januari, 2012.
2. Penganiayaan Polisi Jonggol, 2012.
3. Pelatihan buat bom Solo.
4. Pembuatan bom Bojong Gede, meledak di Yayasan Yatim Piatu, Pondok Bidara, September, 2012.
3. Penembaka satu anggota polisi Aipda Patah (selamat dengan luka tembak) di Ciledug, pada Agustus, 2013.
4. Bom meledak di Vihaya Ekayana, Jakarta Barat pada 4 Agustus 2013.
5. Penembakan anggota polisi di depan Sari Asih, Ciputat, Aiptu dwiyatno (Meninggal dunia) 6. Penembakn dua polisi di Graha Bintaro, Pondok Aren, pada 16 Agustus 2013.
7. Pembuatan 11 bom
8. Jaringan kelompik Kodrat alias Deko alias Poilo.
9. Pelatihan pembuatan bom di Tasik yang difasilitasi Nurul Haq.
10. Pelemparan bom di Polsek Rajapolah, Tasikmalaya, 2013.
11. Perambokan di salah satu Bank di Bandung, 2013.
12. Perampokan BRI Panongan, Kabupaten Tangerang, Desember 2013.
13. Penemuan bom di sebuah warteg di Panongan, Desember 2013.