REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggerebekan teroris oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 di Tangerang Selatan (Tangsel) Selasa (31/12) juga melukai petugas kepolisian. Tak hanya korban dari kelompok teroris, anggota Densus 88 terkena tembakan di bagian kaki saat melakukan penyergapan.
Menurut Kapolri Jenderal Sutarman, Gang Haji Hasan menuju Jl. KH Dewantoro di Ciputat merupakan lokasi penyergapan pertama sebelum tim Densus 88 bergerak ke sebuah rumah kontrakan di dalam gang. Selasa malam, tim hendak menangkap pimpinan teroris Ciputat bernama Dayat Kacamata ketika keluar dari gang.
Tak disangka, Dayat yang tampak tak membekali diri dengan apapun, menembak ke arah tim Densus 88. “Rupanya dia punya pen gun (pistol pulpen) satu anggota kami terkena di bagian kaki,” ujar Sutarman saat mejenguk petugas yang terlukan tersebu di sebuah Rumah Sakit di Jakarta Kamis (2/1).
Sutarman menjelaskan, setelah mendapat perlawanan itu, Dayat akhirnya harus dilumpuhkan dengan menembak bagian organ vitalnya. Dayat pun tewas di samping motor yang ia tunggangi saat keluar gang. Kapolri menambahkan, saat itu, rekan Dayat yang memboncengnya selamat. Pasalnya tak ada perlawanan yang diberikan terduga teroris tersebut.
Setelah melakukan penyergapan di jalanan, kata dia, tim kemudian bergeser ke sebuah rumah kontrakan di Jl. Ki Hajar Dewantara, RT 04/07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat. Di sana, Densus 88 dibantu Resmob Polda Metro Jaya terlibat baku tembak dengan kelompok terduga teroris.
Enam terduga teroris yang bersembunyi tewas, namun tak ada korban dari tim Densus 88. “Sekarang anggota kami yang tertembak sedang menjalani perawatan, sampai pulih baru bisa kembali bertugas,” ujar Sutarman.