Rabu 01 Jan 2014 12:00 WIB

Kasus Narkoba di DIY Melonjak 30 Persen

Rep: nur aini/ Red: Damanhuri Zuhri
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Narkoba jenis sabu-sabu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus penyalahgunaan narkoba di Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 2013 melonjak 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kasus tertinggi merupakan penyalahgunaan narkotika yang mencapai 189 kasus.

Data yang dihimpun Kepolisian Daerah Yogyakarta menunjukkan pengungkapan kasus narkoba mencapai 305 kasus pada 2013, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 241 kasus.

Barang bukti yang disita dari tersangka juga meningkat untuk jenis shabu sebanyak 421,85 gram dan putauw sebanyak 2.263 gram. Polisi juga menyita ganja kering sebanyak 1.786 gram dan tanaman ganja 13 pohon.

Penemuan pohon ganja tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak tujuh pohon. Sementara untuk minuman keras, barang bukti yang disita polisi meningkat sebanyak 3.346 botol, meningkat dari 1.405 botol.

"Jumlah kasus narkoba pada 2013 meningkat sebesar 97 kasus atau 30,03 persen," ujar Kapolda DIY, Brigjen Pol Haka Astana, Selasa (31/12).

Dari kasus narkoba tersebut, polisi menangkap 117 pengedar dan 303 orang pemakai. Para tersangka kebanyakan masih berusia muda antara 19-40 tahun. Seluruh tersangka tersebut berkewarganegaraan Indonesia.

Kasus narkoba juga menjerat para mahasiswa. Pada 2013, mahasiswa yang terjerat kasus narkoba meningkat menjadi 77 orang dari sebelumnya 64 orang. Sementara, PNS yang terjerat narkoba turun dari dua menjadi satu orang.

Dikonfirmasi mengenai kenaikan kasus narkoba di DIY, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Yogyakarta, Budiharso mengakui Yogyakarta masih menjadi pasar narkoba yang perlu mendapat perhatian.

Bahkan tahun ini ditemukan tanaman ganja. "Kami akan semakin memperketat pengawasan peredaran narkoba di 2014," ujarnya.

Pengawasan akan diperketat terutama di bandara. Menurut Budiharso, BNNP-DIY telah memasang alat pemantau penumpang yang dicurigai. "Peralatan komputer sudah terkoneksi dengan interpol," ujarnya.

Terkait banyaknya mahasiswa yang terjerat narkoba di Yogyakarta, Budiharso mengaku pihaknya akan meningkatkan kerjasama dengan kampus.

Pada 2013, sebanyak tujuh kampus telah bekerjasama dalam pencegahan penggunaan narkoba. "Tahun depan paling tidak ada tujuh kampus juga," ujarnya.

Program 2014 BNNP-DIY akan menyasar pada pertolongan terhadap pecandu agar pulih dari kecanduan narkoba.

Menurut Budiharso, setiap kabupaten sudah memiliki rumah sakit yang menerima rehabilitasi pecandu narkoba. "Kalaupun ingin direhab di luar kota, BNNP akan memfasilitasi pecandu untuk rehab," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement