Rabu 01 Jan 2014 10:21 WIB

Polri: Terduga Teroris Ciputat Persenjatai Diri dengan Bom

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Fernan Rahadi
Terorisme (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggerebekan terduga teroris yang harus berakhir dengan melayangnya nyawa kembali terjadi. Detasemen Khusus (Densus) 88 yang melakukan penggerebekan di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan Selasa (31/12) memilih menembak mati seluruh terduga.

 

Total lima orang tewas dalam penggerebekan yang dipimpin Kapol Jenderal Sutarman ini. Tak hanya itu, satu orang lainnya yang masuk ke dalam kelompok terduga teroris ini juga tewas. Hanya saja, terduga satu ini ditembak bukan saat penggerebekan.

 

Meki demikian, Polri menyatakan memiliki alasan terkait ditembak matinya para terduga teroris ini. Polri mengatakan, selain saat digerebek mereka melakukan perlawanan, tim Densus 88 juga sulit mendekati kelompok tersebut.

 

Hal itu dikarenakan, kelompok teroris yang diduga merupakan dalang rentetan pembunuhan polisi di jalanan medio Agustus-September lalu ini memperkuat diri dengan bom.

 

“Ada enam bom di rumah tempat persembunyian kelompok ini,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta Rabu (1/1) .

 

Boy mengatakan, atas alasan ini tim penggerebek yang juga diperkuat oleh Resmob Polda Metro Jaya tak dapat gegabah mendekati titik dimana para terduga teroris berkumpul. Di saat bersamaan, tim semakin terjepit karena tak dapat mengira seperti apa kekuatan dari rangkaian bom yang kelompok ini miliki.

 

Sebelum bom meledak dan khawatir kemungkinan buruk terjadi karena lokasi penggerebekan padat penduduk, kelima teroris pun dilumpuhkan. “Untuk rangkaiannya sudah diamankan untuk diteliti,” ujar jenderal bintang satu ini.

 

Penggerebekan terduga teroris ini berlangsung di Jl. Ki Hajar Dewantara, RT 04/07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat. Penggerebekan berlangsung sekitar sepuluh jam lamanya dengan diwarnai baku tembak antara terduga teroris dengan satu tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement