REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima jenazah terduga teroris yang dilumpuhkan saat penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan Selasa (31/12) dibawa ke RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur untuk diidentifikasi lebih lanjut. Kelima jenazah ini menyusul satu terduga teroris lainnya yang juga ditembak mati sesaat sebelum penggerebekan.
Dari kelompok yang diduga merupakan dalang dari rentetan penembakan anggota polisi Agustus lalu ini, polisi menahan satu terduga teroris hidup-hidup. Sehingga total, kelompok terduga teroris ini berjumlah tujuh orang dan sudah menetap bersama disebuah rumah kontrakan Ciputat setahun lamanya.
“Ada satu masih hidup, kemarin dia membonceng yang ditembak mati sebelum penggerebekan,” ujar Kepala Badan Resere dan Kriminal Polri Komjen Suhardi Alius di Jakarta Rabu (1/1).
Suhardi menjelaskan, terduga teroris yang masih hidup ini lolos dari maut dalam penggerebekan pada hari yang sama namun berbeda lokasi. Terduga yang selamat itu digerebek di atas motor saat berboncengan dengan kawan mujahidin lainnya. “Yang masih hidup ini sedang diiterogasi,” kata Suhardi.
Penggerebekan terduga teroris berlangsung di Jl. Ki Hajar Dewantara, RT 04/07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat. Penggerebekan berlangsung sekitar sepuluh jam lamanya dengan diwarnai baku tembak antara terduga teroris dengan satu tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror Polri. Tim Densus 88 sendiri langsung dipimpin Kapolri Jenderal Sutarman saat penggerebekan.