REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seekor gajah Sumatera kini terkulai lemas di Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Provinsi Riau setelah direlokasi dari Kabupaten Rokan Hulu.
Berdasarkan pantuan Antara di PKG di Minas, Kabupaten Siak, Selasa, gajah betina itu terus terbaring lemas sejak tiba di tempat itu pada Senin dini hari (30/12).
Satwa bongsor itu tidak mau makan dan kekurangan cairan sehingga harus diinfus. Cairan infus mengalir melalui selang yang ditancapkan ke bagian belakang telinganya. Sebelum diinfus, petugas PKG terpaksa memberi minum dengan menyiramnya.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau merelokasi Gajah Sumatera liar dari Kabupaten Rokan Hulu ke PKG di Kabupaten Siak atas permintaan Bupati Rokan Hulu Achmad.
Rokan Hulu memiliki satu kantong gajah yang menjadi habitatnya, namun kondisi hutan di sana sudah rusak berganti jadi kebun kelapa sawit dan permukiman.
"Ada empat gajah sesuai permintaan Bupati Rohul," kata Kepala BBKSDA Riau, Kemal Amas.
Ia mengatakan pihaknya akan mengupayakan agar gajah yang direlokasi itu bisa diselamatkan. Menurut dia, pihaknya telah mengirimkan dua tenaga dokter hewan ke PKG.
Kepala PKG Minas, Azwar Habidina, kepada Antara mengatakan gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun ini sangat lemah kemungkinan karena stres.
"Saya menduga gajah ini juga hamil karena dilihat ciri fisiknya puting susu lebih menonjol," katanya.
Ia mengatakan setiap gajah yang direlokasi itu diangkut menggunakan truk lewat jalan darat dalam kondisi dibius. Namun, hingga lebih dari 24 jam gajah liar itu tak kunjung berdiri malah kondisinya memburuk.