Selasa 31 Dec 2013 14:20 WIB

Ibas: Mari Kita Gaduh

Rep: Indah Wulandari/ Red: Mansyur Faqih
Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai demokrat (FPD) Nurhayati Assegaf (kanan) di gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) bersama Ketua Fraksi Partai demokrat (FPD) Nurhayati Assegaf (kanan) di gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengakui, partainya masih perlu melakukan pembenahan di seluruh lini organisasi. Ini sebagai bagian dari proses pendewasaan partai. 

"Layaknya sebagai adik, Demokrat tentu harus terus belajar dari kakak-kakaknya yang sudah lebih dahulu berjuang meraih dukungan masyarakat. Demokrat mengambil pelajaran yang positif saja, negatifnya jangan ditiru," ujarnya, Selasa (31/12).

Tahun depan, ia memprediksi dinamika politik nasional akan semakin meningkat. Namun Ibas optimistis dinamika politik nasional akan berkembang ke arah yang positif menuju pendewasaan demokrasi.

"Demokrat secara tegas mengambil peran untuk mengawal dinamika politik ini ke arah yang positif, konstruksi dan bermartabat untuk kemajuan bangsa," kata Ibas. 

Ibas juga menyinggung kegaduhan politik yang terjadi belakangan ini. "Mari kita gaduh untuk mengajak masyarakat semakin berpartisipasi dalam pesta demokrasi nanti," ungkap Ibas.

Ia juga meminta agar kader Demokrat semakin mendekatkan diri kepada masyarakat. Sehingga, dapat mengetahui berbagai masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan dapat memperjuangkannya melalui berbagai program kerja.

Karena itu, sambung Ibas, kader partai harus terus menyampaikan berbagai program kerja yang diusung partai. Terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kita harus hindari berwacana dan jangan berikan janji yang muluk-muluk. Harus jelas menyampaikan program kerja kepada rakyat dan buktikan bahwa seluruh kader partai peduli dengan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di berbagai daerah," kata Ibas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement