REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mengimbau kepada partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) di daerah ini untuk tidak menggunakan simbol agama dalam mencari dukungan masyarakat.

"Parpol dan caleg silahkan melakukan berbagai cara untuk mencari dukungan masyarakat, tetapi jangan menggunakan simbol agama yang bisa merusak kerukunan intra maupun antar-umat beragama di daerah ini," kata Ketua MUI Ternate, Usman Muhammad, di Ternate, Sabtu.

MUI Ternate tidak melarang parpol dan caleg melakukan kegiatan yang terkait bidang keagamaan, misalnya menggelar tablik akbar atau seminar bidang keagamaan.

Tetapi, semuanya harus murni dilakukan untuk kepentingan agama. Kegiatan itu jangan dikaitkan dengan kepentingan politik menghadapi pemilu legislatif 2014.

Ia mengatakan parpol dan caleg dalam mencari dukungan masyarakat sebaiknya lebih mengedepankan cara-cara etis dan sesuai aturan serta lebih menawarkan program yang akan diperjuangkan jika nanti terpilih.

Parpol dan caleg sebaiknya tidak hanya mengumbar janji kepada masyarakat. Karena, masyarakat sekarang semakin cerdas dan bisa membedakan mana janji yang bisa dipenuhi oleh parpol dan caleg dan mana yang hanya bersifat janji kosong.

Ikuti Whatsapp Channel Republika