Sabtu 28 Dec 2013 04:29 WIB

Bali Tempati Posisi Kelima di Kasus HIV/AIDS

HIV/AIDS. Ilustrasi
Foto: .
HIV/AIDS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Provinsi Bali menempati urutan kelima nasional sebagai daerah yang menyumbangkan kasus HIV/AIDS selama periode 1987-2013.

"Secara epidemologi kami perkirakan jumlah kasusnya mencapai 26 ribu, namun catatan resminya hanya 8.000 kasus dari tahun 1987 hingga Oktober 2013," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Wira Sunetra di Denpasar, Jumat (27/12).

Saat menjadi pembicara pada seminar pencegahan HIV/AIDS yang digelar oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Bali itu dia menganggap kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es yang tampak kecil dipermukaan. "Yang terdata hanya delapan ribu, tapi menurut kami masih ada 16 ribu yang tidak ada catatan kasusnya,' ujar Wira.

Dalam menekan kasus HIV/AIDS di Bali, lanjut Wira, Dinas Kesehatan akan mendidik dan menyiapkan tenaga konseling di setiap puskesmasi, terutama untuk menyasar ibu rumah tangga yang baru memasuki masa kehamilan. "Di Bali ada 118 unit puskesmas dan sekarang baru tersedia 50 tenaga konseling. Salah satu program kami adalah menambah dan mendidik tenaga konseling untuk menyasar ibu rumah tangga agar dapat terhindar dari HIV/AIDS," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif PKBI Bali I Ketut Sukanata mengemukakan bahwa seminar itu bertujuan untuk mengembangkan program advokasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi mandiri pada 2020. "Acara seminar ini bertujuan untuk mengembangkan program advokasi kesehatan seksual dan reproduksi yang mandiri pada tahun 2020," katanya.

Dia menilai remaja di zaman sekarang sudah memiliki hasrat seksual yang tinggi, namun kurang diimbangi dengan pengetahuan yang benar tentang seks. "Hasrat seksual pada remaja adalah normal, namun tidak adanya pengetahuan yang benar menyebabkan hal tersebut berbahaya sehingga memicu IMS, aborsi hingga HIV-AIDS pada remaja," katanya. Menurutnya, upaya untuk melindungi dari bahaya HIV/AIDS adalah melalui bimbingan konseling dan edukasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement