REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilu 2014 tinggal beberapa bulan lagi.Menurut Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), agar dapat melaksanakan perubahan, maka pemimpin baru nanti harus bersih, kompeten (ahli), memiliki pengetahuan, dan mempunyai kecerdasan spiritual.
"Namun, kalau pemimpin yang baru tetap mempertahankan kondisi saat ini, ya tentu nanti tidak akan perubahan. Itu sangat merugikan," katanya.
Wiranto yang berbicara di depan civitas akdemika Uhamka, Jumat (27/12), mengungkapkan bahwa ia merupakan pelaku sejarah reformasi politik nasional. Menurut kesaksiannya reformasi sampai saat ini berjalan tidak sesuai dengan cita-cita awalnya. Malah membuat rakyat kebingungan karena UUD 1945 telah diamandemen empat kali dan sudah tidak lagi menjadi falsafah negara, sistem berubah, pendidikan belum memenuhi harapan, dan banyak lagi hal mengecewakan lainnya.
Namun ia tetap optimis situasi dapat membaik. "Dalam refleksi ini saya mencoba untuk merangkum apa yang sudah kita lakukan di masa lalu untuk memberikan langkah positif yang sudah kita capai, dan saat ini kerja kita adalah menyempurnakan atau mencoba melakukan langkah-langkah yang tepat untuk melengkapi kekurangan terdahulu," paparnya. Setelah melakukan refleksi, lanjutnya, diharapkan bangsa Indonesia bisa berkompetisi dengan bangsa lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
