REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Achmad Basarah, memastikan ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri tidak merasa tersinggung dengan kehadiran PDIP Pro-Jokowi (Projo).
"Ini dinamika kecil tidak akan masuk ke perasaan ibu," kata Basarah ketika dihubungi, Jumat (27/12). Basarah menyatakan Megawati politisi kaya pengalaman. Dia tahu bagaimana dan kapan mesti mengambil keputusan strategis. "Ibu Megawati sudah makan asam garam politik," ujarnya.
Di sisi lain, kata Basarah, kehadiran PDIP Projo tidak memecah belah soliditas kader PDIP. Menurutnya kader PDIP setia dan siap menjalankan apapun keputusan yang akan diambil Megawati dalam pencapresan. "Kalau istilah agamanya "Sami'na Wa'atona (kami mendengar kami taat)," kata anggota Komisi III DPR ini.
Basarah mengatakan, perbedaan pandangan dalam tubuh partai merupakan hal wajar. Menurutnya perbedaan pandangan merupakan keniscayaan dalam partai politik. "Kita kan bukan organisasi arisan," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah orang yang mengaku kader PDIP mendeklarasikan PDIP Pro Jokowi. Mereka meminta partai menjadikan Jokowi sebagai capres di Pemilu 2014. “Jokowi ada di hati rakyat, karena rakyat ada di hati Jokowi,” ujar Sekretaris Koordinator Nasional PDI Perjuangan Pro-Jokowi, Budi Arie Setiadi.
Budi mengatakan PDIP Pro-Jokowi dideklarasikan 21 Desember 2013 di Jakarta. Para anggotanya terdiri dari penggerak Posko Gotong Royong Megawati 1998. Menurut Budi PDIP Pro Jokowi menilai hanya sosok Jokowi yang mampu membawa perubahan sejati bangsa ke arah kemajuan. “Jokowi ada di hati rakyat, karena rakyat ada di hati Jokowi,” ujar Budi.