Kamis 26 Dec 2013 19:20 WIB

Pemilih Pemula di DIY Pilih Jokowi

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jumlah pemilih pemula (berumur 17 tahun) di Indonesia termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta cukup besar.

Para pemilih pemula ini memiliki pandangan tersendiri terhadap calon presiden (Capres) yang mereka pilih pada Pemilu 2014 mendatang.

Dari sekian nama calon presiden yang muncul, ternyata nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres pilihan para pemilih pemula di DIY.

Bahkan, 57 persen pemilih pemula di DIY akan memilih Jokowi sebagai presiden pada Pilpres 2014 mendatang.

Hal ini merupakan hasil survey yang dilakukan oleh tim peneliti Fakultas Ilmu Pemerintahan (IP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Survey yang dilakukan pada awal hingga pertengahan Desember ini melibatkan 900 pelajar usia 17 tahun di 42 Sekolah Menengah Atas (SMA) di DIY. Sekolah sendiri diambil secara acak.

"Dari hasil survei itu diketahui 57 persen pelajar memilih Jokowi sebagai capres, disusul Sri Sultan HB X sebanyak 8,9 persen," ujar Ketua Tim Peneliti IP UMY, Ridho Al-Hamdi saat pemaparan hasil penelitian di kampus UMY, Kamis (26/12).

Selain kedua nama tersebut, nama-nama capres lainnya juga dipilih oleh pemilih pemula tersebut. Prabowo Subianto, Capres dari Partai Gerindra dipilih sebanyak 6,3 persen dari pemilih pemula di DIY.

Selanjutnya disusul Aburizal Bakrie sebanyak 5,1 persen. Nama-nama capres lainnya seperti Megawati, Surya Paloh, Dahlan Iskan hanya dipilih 4 persen oleh pemilih pemula tersebut.

Menurut Ridho, kehadiran Jokowi di hampir setiap hari di seluruh media di Indonesia menyumbang faktor terbesar bagi Jokowi untuk lebih dikenal para pemilih pemula tersebut.

Selain tentang capres idola, penelitian tim IP UMY ini juga memaparkan kecenderungan minat para pemilih pemula di DIY untuk ikutseta aktif dalam Pemilu 2014 mendatang.

Dari seluruh responden yang diambil tersebut 83,4 persen akan menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres mendatang.

Para pemilih pemula ini juga mengaku lebih banyak menerima informasi melalui media televisi. Sebanyak 809 responden mengaku memperoleh informasi dari media televisi.

Sedangkan 440 responden mengaku mendapat informasi dari media cetak, 391 responden dari internet, 386 responden dari keluarga, 157 responden dari radio dan sebanyak 94 responden dari tokoh politik.

Karena itulah, UMY menyarankan kepada KPU, Bawaslu dan semua pihak untuk melakukan sosialisasi tahapan pemilu secara baik dan benar. Hal ini agar sosialisasi lebih mengena.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement