Kamis 26 Dec 2013 17:39 WIB

Ini Wawancara 'Blak-blakan' Yulianis Soal Ibas

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis,
Foto: Republika/ Wihdan
Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis soal adanya transaksi 'uang haram' dari hasil proyek Hambalang yang mengalir kepada Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengundang kontroversi.

Tak kurang, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mempertanyakan pernyataan tersebut. Versi Samad, Yulianis tak pernah mengungkapkan hal itu saat diperiksa penyidik sehingga tak tertera dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

KPK pun mengambil sikap. Yulianis kembali diperiksa secara maraton untuk mengungkap kebenaran pernyataannya soal putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Berikut hasil wawancara wartawan RoL, Bilal Ramadhan, dengan Yulianis pada Kamis (26/12):

Tanya: Bu Yulianis, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan akan melakukan pemanggilan lagi untuk pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang terkait dugaan keterlibatan Edhie 'Ibas' Baskoro Yudhoyono?

Jawab: Rencananya hari ini (26/12), cuma penyidik mungkin berubah pikiran. Habis tahun baru 2014 katanya.

Tanya: Kira-kira apa yang akan didalami penyidik dalam pemeriksaan anda nanti? Masih akan terkait Ibas yang diduga telah menerima uang sebesar 200 ribu dolar AS?

Jawab: Bahasannya bukan soal Ibas lagi, penyidik mau tahu sumber uang yang 200 ribu dolar AS.

Tanya: Apakah uang 200 ribu dolar AS yang diduga diberikan kepada Ibas memang berasal dari proyek Hambalang?

Jawab: Bukan hanya Hambalang, dari proyek-proyek Nazar pada tahun 2009. Proyeknya banyak banget.

Tanya: Dari proyek mana saja?

Jawab: Saya harus uraikan dulu dari mana saja asal uang itu. Jadi tugas saya dan penyidik mencari sumber dananya. Karena data saya kan sudah disita sama KPK. Saya nggak bisa membukanya tanpa mereka (tim penyidik KPK).

Tanya: Nazar memberikan uang sebesar 200 ribu dolar AS kepada Ibas pada saat sebelum atau saat kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu sedang berlangsung?

Jawab: Bukan pas saat kongres, tapi saat mau kongres. Jadi sebelum kongres.

Tanya: Selain Ibas, Nazar memberikan uang kepada siapa lagi terkait kongres Partai Demokrat?

Jawab: Nazar bukan hanya memberikan kepada Ibas, tapi juga kepada Andi (Andi Mallarangeng) juga, dalam kesempatan terpisah. Dia (Nazar) bicara siapapun yang menang, dia bendumnya (bendahara umum).

Tanya: Bagaimana soal pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang menyatakan anda tidak pernah menyebut nama Ibas dalam pemeriksaan Hambalang sebelumnya?

Jawab: Nanti di pengadilan akan ketahuan kok, siapa yang bohong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement