Kamis 26 Dec 2013 13:07 WIB

Cegah Serangan, Freeport Diminta Bersihkan Lahan

Seorang pelajar SMP tengah melintasi jembatan kayu di kaki bukit Yammo. Di sekitar jembatan ini kerap terjadi baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata.
Foto: Republika/Chairul Akhmad
Seorang pelajar SMP tengah melintasi jembatan kayu di kaki bukit Yammo. Di sekitar jembatan ini kerap terjadi baku tembak antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen (Pol) Tito Karnavian meminta PT Freeport segera membersihkan lahan dari semak belukar di kiri-kanan jalan, terutama dari arah mil 40 hingga mil 50. Tujuannya agar kelompok bersenjata tidak leluasa menembaki kendaraan.

Selama ini sering kali kelompok bersenjata memanfaatkan semak belukar untuk mengintai kemudian menembaki kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut, kata Kapolda di Jayapura, Kamis (26/12). Dikatakan, kelompok bersenjata pada Desember 2013 delapan kali melakukan penembakan dengan memanfaatkan semak-belukar di sepanjang jalan areal Freeport sebagai tempat bersembunyi.

Aksi penembakan diindikasikan dilakukan kelompok yang dipimpin Jhon Botak. Mereka memiliki amunisi yang terbatas sehingga memilih menembak dari jarak dekat. "Kelompok bersenjata yang diduga berjumlah enam hingga sepuluh orang itu memiliki amunisi yang terbatas sehingga mereka menembak dalam jarak dekat dan langsung melarikan diri ke dalam hutan," kata Tito.

Kapolda Papua mengatakan telah meminta Freeport untuk membersihkan semak belukar di sepanjang jalan terutama dari mil 40 hingga mil 50. Sementara itu mil 50 ke atas hingga ke Tembagapura sudah dibersihkan sehingga tidak bisa digunakan kelompok bersenjata bersembunyi, kata Tito. Ia mengatakan, kelompok bersenjata yang biasa mengganggu itu saat ini bergabung mendulang bersama para pendulang.

Kelompok Jhon Botak yang beroperasi di kawasan dataran rendah itu dalam suratnya yang diterima Dandim dan Kapolres Mimika meminta agar PT Freeport tidak meneruskan pembangunan di sekitar tanggul timur. Kawasan Tanggul Timur berdekatan dengan Kali Kopi yang selama ini diduga menjadi markas kelompok tersebut, jelas Tito.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement