REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Jumlah pendaki ke puncak Gunung Merapi melalui pintu pendakian di Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada libur Natal ini mengalami peningkatan dibanding minggu sebelumnya.
"Jumlah pendaki ke puncak Merapi malam Natal ini sebanyak 50 orang atau meningkat dibanding pekan lalu hanya sekitar lima hingga 10 orang saja," kata Samsuri Koordinator Posko SAR Barameru jalur pendakian Merapi di Plalangan Boyolali, Rabu (25/12).
Namun, kata Samsuri, jumlah pendaki ke Merapi tahun ini dinilai menurun dibanding libur Natal 2012 yang mencapai sekitar 150 hingga 200 pendaki. Menurut dia, hal tersebut disebabkan dampak kondisi cuaca di lereng Gunung Merapi yang kurang mendukung untuk kegiatan pendakian. Kawasan Merapi sering turun hujan dan kabut tebal sehingga mengganggu kegiatan pendakian.
"Pendaki pada malam Natal itu, datang dari daerah sekitar Merapi antara lain Solo, Sukoharjo, Yogyakarta dan Boyolali," katanya.
Menurut dia, jika kondisi cuaca kawasan Merapi bagus dan terang mendukung untuk mendakian maka dimungkinkan kegiatan pendakian akan meningkat saat menyambut Tahun Baru 2014 mendatang. "Kami yakin jika cuaca bagus dan mendukung kegiatan pendakian pada malam Tahun Baru atau Selasa (31/12) malam, jumlahnya akan menyamai 2012, mecapai sekitar 500 pendaki," katanya.
Sebaliknya, kata dia, jika kondisi cuaca di lereng Merapi masih sering terjadi turun hujan dan kabut tebal, maka kegiatan pendakian akan menurun pada malam Tahun Baru 2014. Kendati demikian, pihaknya mengimbau para pendaki tetap waspada menjaga keselamatan jiwa saat mendakian. Jika terjadi kabut tebal dengan jarak pandang kurang dari satu meter, pendaki diminta berhenti dan jangan berpencar dari temannya.
"Pendaki harus ekstra hati-hati. Jika kondisi cuaca sudah terang pendaki bisa melanjutkan perjalanan. Jangan lupa membawa jas hujan, jaket tebal, tenda, dan bekal secukupnya," kata Samsuri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika