REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melantik dan mengambil sumpah 14 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk negara sahabat di Istana Negara, Selasa (24/12).
Di antaranya, terdapat mantan gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) yang dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Republik Federasi Jerman.
Usai pelantikan, Foke menyatakan merasa percaya diri menjadi Dubes Jerman karena pernah menetap lama di negara tersebut saat menyelesaikan kuliah pascasarjana. "Saya cukup memahami kultur masyarakat Jerman, itu bekal saya," katanya.
Dia menjelaskan, hubungan Indonesia dengan Jerman sudah berlangsung cukup lama. Bahkan sudah dimulai dari zaman kolonial belanda. Ketika itu, ada gubernur jenderal yang berasal dari Jerman.
Foke melihat Indonesia dan Jerman mempunyai peran penting. Jerman merupakan salah satu pemimpin Uni Eropa sementara Indonesia sebagai pimpinan komunitas Asean.
"Jadi kalau kita lihat dalam konteks ASEAN itu banyak sekali pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan. Terutama dalam rangka menuju komunitas Asean. Kita tahu EU dengan segala positif dan negatifnya itu juga banyak sekali yang bisa kita pelajari," katanya.
Sementara untuk kerja sama bilateral Indonesia dan Jerman, ia melihat perlunya tindak lanjut Deklarasi Jakarta yang ditandatangani SBY dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Foke juga mempunyai target untuk meningkatkan volume perdagangan Indonesia dengan Jerman.
"Saya mempunyai pekerjaan rumah yang tidak sederhana. Karena ada target meningkatkan volume perdagangan antara Indonesia dengan Republik Federasi Jerman di 2015 akhir mencapai 12 miliar dollar AS. Sedangkan pada akhir 2012 akhir ada di posisi 7,28 miliar dollar AS," jelasnya.