REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebagian warga yang menjadi korban banjir di Kecamatan Kencong dan Gumukmas, Kabupaten Jember, Jawa Timur, enggan mengungsi karena khawatir barang-barang yang ada di rumahnya hilang.
"Banyak warga yang tidak mau mengungsi karena menjaga harta bendanya di rumah dan hewan ternak, padahal ketinggian air masih sekitar satu meter," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember M. Rizal, Senin (23/12) malam.
Banjir di Kabupaten Jember semakin meluas dan menerjang 1.394 rumah warga tiga desa di Kecamatan Kencong, yakni Desa Kraton, Paseban, dan Cakru, serta satu desa di Kecamatan Gumukmas yakni Desa Kepanjen.
"Pihak BPBD sudah membujuk warga untuk mengungsi di sejumlah posko pengungsian, namun mereka tetap bertahan di rumah yang terendam banjir dan mereka berdalih banjir seperti itu sudah biasa dialami warga," tuturnya.
Menurut Rizal, pihak BPBD Jember sudah meminta aparat kepolisian dan anggota TNI untuk berjaga di pemukiman warga yang rumahnya terendam banjir, agar tindakan kriminalitas seperti pencurian tidak terjadi di rumah warga yang ditinggal pemiliknya di posko pengungsian.
"Polisi juga melakukan patroli secara bergantian di pemukiman yang rumahnya ditinggal warga, sehingga kondisi di kawasan bencana banjir aman dari tindakan kejahatan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, pihak BPBD bersama para sukarelawan harus mendistribusikan makanan berupa nasi bungkus ke rumah-rumah warga korban banjir yang tidak mau dievakuasi karena mereka tidak bisa memasak untuk kebutuhan sehari-hari.