Ahad 22 Dec 2013 15:32 WIB

Survei: Pemilih Lebih Menyukai Capres Laki-laki

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Nidia Zuraya
Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Peserta pemilu 2014 mendatang diperkirakan akan menyumbangkan hak suaranya pada figur capres laki-laki ketimbang perempuan. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Pol Tracking Institue.

Hasil survei tersebut menyatakan, 66 persen pemilih lebih menyukai capres dan cawapres laki-laki, dan hanya 4 persen mendorong perempuan. Sedangkan 27 persen lainnya menganggap laki-laki atau perempuan sama saja.

“Isu capres laki-laki atau perempuan masih cukup menentukan pilihan publik,” kata Direktur Eksekutif Pol Tracking Institue, Hanta Yuda dalam paparannya di Hotel Morissey, Jakarta, Ahad (22/12).

Hasil survei bertajuk 'Menakar Kandidat Capres dan Perilaku Pemilih dalam Pemilu Presiden 2014' yang dirilis pada Ahad (22/12), merupakan hasil riset yang dilakukan sejak 13 September 2013 hingga 11 Oktober 2013 secara serempak di 33 provinsi. Jumlah sampel sendiri sebanyak 2010 responen. Dan perkiraan margin error kurang lebih 2,19 persen.

Angka partisipasi pemilih dalam pemilu 2014 dinilai cenderung tinggi yakni 84 persen. Pemilih yang menyatakan sangat berminat memberikan suaranya dalam pilpres sebanyak 40 persen, dan 44 persen cukup berminat.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Manuarar Sirait mengatakan, pihaknya belum memastikan siapa capres dan cawapres yang diusung oleh partai tersebut. Meskipun Megawati menjadi figur penentu keputusan tersebut, belum tentu , kata dia, mantan presiden RI ke-5 itu kembali maju.

“Pada kongres partai sebelumnya, figur yang dipilih merupakan calon presiden usungan partai. Namun sekarang keputusan itu ada pada Megawati selaku ketua umum partai,” ujar politisi yang akrab dipanggil Ara ini.

Ara mengatakan, masukan publik dan hasil survei tentunya akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Selain itu, ideologi partai tetap akan menjadi acuan dalam siapa capres dan cawapres PDI Perjuangan.

Dalam survei tersebut, Jokowi masih menduduki peringkat teratas dengan keterpilihan 37,46 persen, jauh meninggalkan Prabowo 11,72 persen dan ARB 11,67 persen.

Ketua Balitbang DPP Golkar, Indra J Piliang menambahkan, keterpilihan ARB sebagai capres Partai Golkar sudah tidak bisa berubah. Namun untuk meningkatkan elektabilitas, pihaknya akan berupaya merubah strategi serta tim pemenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement