Ahad 22 Dec 2013 14:29 WIB

Aspirasi Publik Jadi Parameter PDIP Tentukan Capres

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berpidato dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kanan), didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berpidato dalam acara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan masih dalam proses penyeleksian nama capres-cawapres. Kedekatan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Sukarnoputri belakangan ini belum bisa diasumsikan sebagai keterwakilan partai tersebut dalam pemilu 2014.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruara Sirait mengatakan, tidak mau berandai-andai atas opini yang dibangun tersebut. Sebab, kedekatan antara ketua umum partai dan Gubernur DKI Jakarta itu sudah tercipta sejak lama.

"Partai kita itu akan kasih keputusan pasti, bukan andai-andai, atau sinyal-sinyal. Sabar lah, ini memilih presiden. Gubernur saja butuh pertimbangan," kata Maruara di Jakarta, Ahad (22/12).

Menurutnya, pengambilan keputusan itu diserahkan pada Megawati sebagai ketua umum. Namun upaya tersebut bukan berarti memberikan otoritas sepihak. Melainkan karena partai percaya atas penetapan dari mantan presiden RI kelima tersebut.

Dia menambahkan, sejumlah masukan seperti aspirasi masyarakat dan survei berbagai lembaga politik tetap akan dijadikan bahan pertimbangan. Hanya, ideologi partai dalam mengambil keputusan tetap menjadi acuan mengambil keputusan.

"Aspirasi publik dan ideologi PDIP menjadi parameter kami dalam mengambil keputusan ini," ujar dia. 

Ia menambahkan, Jokowi saat ini juga tidak terlihat ambisius atas masukan untuk menjadi capres. Karena itu, biarkan semua pencapresan 2014 diserahkan ke Megawati. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement