REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bersama ribuan calon TKI, TKI, TKI purna, dan keluarga TKI memperingati Hari Buruh Migran Internasional di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (21/12).
Acara juga dihadiri Kepala BNP2TKI, M Jumhur Hidayat, beserta jajarannya, Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia Erna Murniati, dan berbagai pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS).
Menurut Jumhur, momentum Hari Buruh Migran Internasional yang tiap tahun diperingati pada 18 Desember harus dijadikan semangat untuk semakin memperkuat perlindungan? terhadap para TKI yang bekerja di luar negeri. Peringatan Hari Buruh Migran Internasional bertema Perlindungan dan Kesejahteraan TKI adalah Harga Mati merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
Kegiatan tersebut juga secara serentak dilakukan di 18 kantor BNP2TKI di daerah yaitu di Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI), katanya.
Selain berisi orasi dan hiburan menari poco-poco secara bersama-sama, juga diberikan penghargaan kepada TKI Purna, PPTKIS, sarana Kesehatan (Sarkes) TKI, Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), Human Resources Development Service of Korea (HRDS Korea), Disnaker kabupaten/kota, dan media massa yang dinilai BNP2TKI peduli terhadap TKI.
Jumhur berterima kasih atas peran TKI yang sangat berjasa membantu pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Saat berorasi, Jumhur juga memohon maaf kepada para buruh migran atas perlindungan TKI yang belum sempurna, namun pemerintah terus menerus memperbaiki pelayanannya. "Semua buruh migran harus dilindungi, negara, pemerintah, dan kita semua wajib melindungi TKI," katanya.