Jumat 20 Dec 2013 21:19 WIB

Teroris Temanggung Buron Bom Kedubes Myanmar

Bom (ilustrasi)
Foto: USF
Bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan satu pelaku teroris yang ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah adalah  buron aksi teror yang akan dilancarkan di Kedutaan Besar Myanmar.

"Penangkapan tersangka tersebut hasil pengembangan tersangka lain yang sudah ditangkap terlebih dahulu pada saat membawa bom ke Kedutaan Myanmar," kata Boy dalam pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat.

Tersangka atas nama Priyo Hutomo (21) alias Iyok, ditangkap tim gabungan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Unit Jatanras Polda Metro Jaya di rumah saudaranya Dusun Sejayan Campursari, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, pada Kamis (19/12) sekitar pukul 08.00 WIB.

Priyo masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus rencana pengeboman Kedutaan Besar Myanmar yang berhasil digagalkan, Mei lalu. Ada pun tersangka lain dalam kasus tersebut yang sudah ditangkap di antaranya Sigit Indrajit, Rohadi, Mambo, Achmad Taufik alias Ovhie, Syaiful Sayev dan Imam Syafei.

"Sementara masih kami kembangkan penyidikannya," katanya. Polda Jawa Tengah yang membantu "back up" memastikan penangkapan terduga teroris Priyo merupakan hasil penyelidikan yang sudah lama berkaitan dengan perencanaan pengeboman Kedubes Myanmar, dan sempat dilakukan pengejaran dalam waktu cukup lama.

"Ini (penangkapan Priyo) kan memang hasil 'lidik' (penyelidikan) sudah lama. Jadi, ada pengejaran untuk pelaku yang belum bisa ditangkap karena akan selalu berpindah dan bergerak terus," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Dwi Priyatno.

Ia juga mengatakan terduga teroris lainnya yang terlibat perencanaan pengeboman Kedubes Myanmar di Menteng, Jakarta Pusat, sudah ditangkap, sedangkan pelaku yang ditangkap pada Kamis itu, merupakan sisanya. "Yang lainnya sudah ditangkap. Yang satu ini sisanya. Dia (Priyo) sudah dibawa ke Mabes Polri, ke Densus 88 Antiteror. Kami (Polda Jateng) hanya melakukan 'back-up'," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement