Kamis 19 Dec 2013 21:00 WIB

Profesor Riset Diminta Bina Ribuan Peneliti

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
LIPI
LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para profesor riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diminta membina para peneliti. Hal ini dilakukan agar para peneliti termotivasi untuk berinovasi dalam upaya peningkatan daya saing perekonomian nasional.

Hal ini disampaikan Kepala LIPI Lukman Hakim dalam sambutannya di orasi pengukuhan profesor riset di Auditorium Utama LIPI, Jakarta, Kamis (19/12) siang. Dalam kesempatan itu ada dua orang peneliti yang dikukuhkan menjadi profesor riset, yakni Lazarus Agus Sukamto dan Estiko Rijanto.

‘’Dengan tambahan dua orang, maka ada 109 profesor riset LIPI,’’ ujar Lukman Hakim. Sementara jumlah peneliti LIPI hingga saat ini mencapai sebanyak 1.543 orang peneliti.

Lukman mengatakan, para profesor riset dapat memotivasi dan membina para peneliti muda. Khususnya dalam meningkatkan kemampuan teknis fungsional, kepakaran, maupun pengembangan jati diri, integritas, dan profesionalisme.       

Bertambahnya jumlah profesor riset, terang Lukman, diharapkan memberikan konstribusi positif bagi perkembangan penelitian di Indonesia. Misalnya meningkatkan kualitas peneliti, meningkatkan mutu hasil penelitian, menerapkan metodologi yang semakin handal, dan  membangun jaringan kerjasama yang semakin luas.

Secara nasional, kata Lukman, jumlah peneliti di Indonesia mencapai sebanyak 8.696 orang. Dari jumlah tersebut yang telah meraih profesor riset baru sebanyak 423 orang. Sehingga para peneliti muda didorong untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam penelitian.

Lukman mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Dicontohkannya, Lazarus Agus Sukamto dalam orasi pengukuhan mengatakan, penggunaan teknologi kultur jaringan dapat menghasilkan tanaman triploid dan meningkatkan permintaan buah lokal. Hal ini memacu petani dan pelaku bisnis untuk menanam dan memperluas areal tanamnya. Selain itu buah lokal dapat bersaing dengan buah impor.

Sementara, Estiko Rijanto memberikan orasi ilmiah mengenai integritas sistem kendali dan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan daya saing industri. Hasil penelitiannya bisa diterapkan pada industri pembangkit listrik yang tengah melakukan migrasi dari sistem kendali terisolasi ke sistem kendali yang terintegrasi dengan sistem informasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement