REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar tidak ada pelecehan terhadap karya dan sumbangan yang diberikan oleh pihak tertentu, seperti kaum perempuan. Karena kaum perempuan pada umumnya telah menjadi bagian dari solusi, bukan menjadi bagian dari masalah.
"Sekecil apa pun karya dan sumbangannya, pasti ada gunanya bagi Indonesia. Jangan lecehkan apa yang dilakukan perempuan untuk memajukan saudaranya di Indonesia," katanya di TMII, Rabu (18/12).
Ia pun memberikan sejumlah contoh peran serta perempuan dalam pembangunan. Sebut saja, kegiatan menanam dan memelihara pohon, memberikan bantuan sosial kepada kaum miskin, bantuan kepada masyarakat yang terkan bencana, mengembangkan batik dan kerajinan tangan, kepedulian terhadap TKI, hingga bantuan kepada para lansia dan penyandang cacat.
Termasuk bantuan kepada korban narkotika dan AIDS. "Saya tahu. Karena itu, terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas nama negara dan pemerintah kepada tokoh-tokoh dan para perempuan yang memiliki jasa dan pengabdian untuk memajukan kaum perempuan," katanya.
Sebelumnya, Ibu Negara Ani Yudhoyono mendapatkan penghargaan Yasas Buddimat Patnika dari Menteri Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) Linda Amalia Sari Gumelar. Ani dianggap mampu mewujudkan ide secara tuntas dan berkelanjutan.
Apalagi gagasan itu telah menjadi aksi nyata. Dicontohkan, aksi nyata yang dilakukan Ani tak lain program Indonesia Sejahtera yang meliputi Indonesia hijau, Indonesia pintar, Indonesia bersih, dan Indonesia kreatif.
Belum lagi program tanam dan pelihara pohon yang diprakarsainya telah mendukung penanaman 1 miliar pohon. Disebut, sudah ada sekitar 150 juta pohon yang ditanam dan diprakarsai Ani.