Rabu 18 Dec 2013 11:37 WIB

'Atut Dapat Peringatan dari Allah'

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Mansyur Faqih
Ratu Atut Chosiyah
Ratu Atut Chosiyah

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tokoh masyarakat Banten, Hasan Alaydrus menilai penetapan Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan peringatan dari Allah SWT. Menurutnya, setiap manusia akan mendapatkan akibat dari apa yang dilakukannya.

"Laha ma kasabat wa alayha maktasabat {ia mendapat (pahala) dari (kebajikan) apa yang diperbuatny dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya}. Itu ayat Allah," katanya kepada Republika, Rabu (18/12).

Hasan mengatakan, ketika seseorang melakukan suatu perbuatan melawan hukum maka semua orang akan merasakan dampaknya. Ia memandang bahwa selama 13 tahun Provinsi Banten berdiri belum ada banyak perubahan terhadap kesejahteraan masyarakat. Banten masih belum mencapai apa yang dicita-citakan oleh tokoh pendiri.

Ia juga mendorong KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang terjadi di ujung barat pulau jawa itu. "Saat ini sedang ditangani (KPK). Kita tunggu saja, kita dukung KPK," katanya.

Hasan menambahkan, penetapan Atut sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa pemilukada Kabupaten Lebak merupakan pembelajaran untuk pejabat lain yang ada di Banten. Seseorang menjadi pejabat merupakan amanah dari rakyat. "Itu ibadah kepada Allah, cari nafkah yang baik dan halal," tegasnya.

Atut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap Pemilukada Lebak, Banten. Dalam kasus ini, Tubagus Chaeri Wardhana yang tak lain adalah adik kandung Ratu Atut juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasus ini juga menyeret mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement