Senin 16 Dec 2013 23:17 WIB

Pembagian Kios Pasar Karangampel Diduga untungkan Pegadang Kaya

Rep: Lilis Handayani/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Relokasi pasar Karangampel masih menyisakan sejumlah masalah. Relokasi yang didanai APBN sebesar Rp 10 miliar dan dana pendampingan APBD Pemkab Indramayu Rp 2 miliar itu tak menyentuh ratusan pedagang kecil yang berada di pasar lama.

 

Berdasarkan informasi, kios dan los pada bangunan pasar baru Karangampel disinyalir hanya diperuntukan bagi pedagang yang tergolong menengah ke atas. Sementara para pedagang los lemprakan (hangar) atau kaki lima, harus rela menggelontorkan uang jutaan rupiah agar bisa berjualan di pasar baru tersebut.

"Ratusan pemilik los lemprakan yang akan menempati pasar baru Karangampel, murni dari pembiayaan secara pribadi," ujar Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Karangampel, Subkhi, Senin (16/12).

 

Subkhi mengatakan, biaya untuk bisa mendapatkan los lemprakan itu diperoleh para pedagang melalui usaha menabung di sebuah koperasi yang disediakan IPP. Bahkan, persiapan menabung itu sudah dilakukan sejak 2011 silam.

 

Saat ini, terang Subkhi, jumlah saldo di tabungan para pedagang bervariasi. Ada pedagang yang saldonya sudah mencapai Rp 2 juta, dan ada juga yang baru menabung sebesar Rp 250 ribu.

"Tabungan itu memang kamis siapkan agar bisa mudah untuk memiliki los lemprakan di pasar Karangampel baru," tutur Subkhi.

 

Adapun pembangunan los lemprakan tersebut, Subkhi mengaku telah meminta izin dan mendapat persetujuan dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia. Dia menyatakan, penanganan los lemprakan memang murni pihaknya yang menangani.

 

Seperti diketahui, Pemkab Indramayu melalui Diskoperindag & UKM, berencana melaksanakan relokasi pedagang pasar Karangampel ke lokasi yang baru. Pasar baru itu terletak di jalan raya Juntinyuat – Karangampel.

 

Rencana relokasi pasar Karangampel di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, itu molor hingga beberapa kali. Sebelumnya, rencana awal relokasi akan dilakukan pada Agustus 2013. Namun, hingga saat ini, relokasi masih belum juga dilakukan.

 

Para pedagang sampai saat ini pun masih menempati pasar yang lama. Padahal, kondisi pasar sudah kumuh. Keberadaan para pedagang di pasar Karangampel pun kerap menimbulkan kemacetan yang panjang. Sebab, banyak pedagang yang berjualan di bahu jalan.

Ditambah lagi, banyak becak dan angkot yang juga mangkal di bahu jalan. Kondisi tersebut menambah semrawut arus lalu lintas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement