REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Perjalanan sejumlah kereta api (KA) melalui jalur selatan baik dari arah timur maupun sebaliknya terpaksa dialihkan ke utara.
Pasalnya, rel KA tersebut mengalami longsor di kilometer 207+8/9 di Kampung/Desa Karangsari, Kecamatan Leuwigoong, atau antara Stasiun Karangsari-Cibatu, Ahad (15/12) sekitar pukul 20.50 WIB.
"Sejumlah perjalanan kereta baik dari timur ke barat dan sebaliknya dialihkan melalui jalur utara,’’kata Manajer Humas Daops II Bandung, Jaja Jarkasih dalam keterangannya kepada Republika, Senin (16/12).
Menurut Jaja, akibat tanah longsor tersebut, sejumlah perjalanan kereta antara lain KA Turangga (Bandung-Surabaya), KA Kahuripan (Kiaracondong-Kediri), KA Kutojaya Selatan (Kiaracondong-Kutoarjo), diubah melalui jalur utara.
Upaya perbaikan, kata dia, langsung dilakukan petugas beberapa saat setelah terjadinya tanah longsor tersebut. "Perbaikan sudah selesai pada Senin (16/12) pukul 07.05 WIB. perjalanan KA melalui selatan sudah normal kembali baik dari timur ke barat maupun sebaliknya,’’kata dia.
Longsor yang melanda jalur KA tersebut akibat hujan yang turun deras sejak beberap hari di wilayah Garut. Pada saat kejadian, kata Lili Hidayat (50 tahun), warga Desa Karangsari, Kecamatan Leuwigoong, hujan deras mengguyur wilayahnya.
Jalur KA yang mengalami longsor, kata dia yang dihubungi melalui telepon, bukanlah daerah perbukitan terjal. "Hanya tebing biasa saja. Yang longsor adalah bagian bawah rel KA,’’ujar dia.
Tanah bantaran rel yang tergerus tersebut, kata Lili, panjangnya mencapai tujuh meter dengan kedalaman lima meter. Akibat tergerus air, kata dia, posisi rel KA posisinya menggantung. Untuk menutupi tanah yang tergerus itu, puluhan petugas PT KAI dikerahkan ke lokasi.
Sejumlah alat berat terlihat berada di lokasi tersebut. "Perbaikan dilakukan mulai tadi malam hingga pagi hari. Sekarang sudah bisa dilewati namun saat melintas lokasi tersebut laju kereta pelan-pelan,’’kata dia.