REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Orang tidak dikenal melempar bom molotov ke rumah dinas Kepala Kecamatan (Camat) Gamping di Dusun Mejing Kidul RT 04/RW 08 Ambarketawang, Gamping, Kabupaten Sleman, Senin (16/12).
Tidak ada korban jiwa akibat bom tersebut. Akan tetapi, kaca rumah bagian depan pecah dan sebagian tirai terbakar.
Penghuni tidak berada di dalam rumah saat kejadian berlangsung. Camat Gamping, Budiharjo mengaku tengah berada di rumah pribadinya di Sukoharjo Jawa Tengah. Dia mengetahui peristiwa tersebut saat tiba di rumah dinas sekitar pukul 5.45 WIB.
Saat membuka pintu rumah, Budiharjo melihat kaca depan rumahnya pecah dan tirai serta tembok terbakar. "Ada korden terbakar dan bekas asap yang masih tersisa. Saya kemudian berkoodinasi dengan Polsek Gamping," ujar Budiharjo di rumah dinasnya, Senin.
Kejadian diduga terjadi pada Senin (16/12) dini hari. Budiharjo mengaku tidak tahu pasti kapan pelemparan terjadi. Namun, informasi dari warga setempat yang dia terima, sekitar pukul 00.30 tidak ada kejadian mencurigakan.
Pelemparan bom molotov dinilai tidak terkait dengan konflik di masyarakat. Budiharjo mengaku tidak menangani konflik di masyarakat. "Saya dengan masyarakat sekitar tidak ada konflik," ungkapnya.
Petugas dari Polsek Gamping telah turun ke lokasi kejadian untuk penyelidikan. Kapolsek Gamping Kompol Widiyanto mengatakan pihaknya belum dapat memastikan pelaku maupun motif dari pelemparan bom molotov tersebut.
Selama ini wilayah Gamping berada dalam kondisi kondusif. "Kami masih menyelidi pelaku maupun motifnya," ujarnya.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menilai pelemparan bom molotov ke rumah dinas Camat Gamping merupakan bentuk intimidasi terhadap pejabat pemerintah. Pemerintah Kabupaten Sleman akan menyerahkan proses penyelidikan dan hukum kepada kepolisian.
"Kami belum berpikir teror, tapi ini bentuk intimidasi, pelakunya tidak simpatik kepada pemerintah," ungkapnya.