Sabtu 14 Dec 2013 23:32 WIB

Persoalan Perlintasan KA Dianggap Tak Lepas dari Disiplin Masyarakat

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
  Sejumlah kendaraan melintasi pintu perlintasan kereta api di Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta, Rabu (11/12).     (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah kendaraan melintasi pintu perlintasan kereta api di Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta, Rabu (11/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Nusyirwan Soejono mengatakan, persoalan perlintasan sebidang tidak terlepas dari rendahnya disiplin masyarakat pengguna jalan.

"Terjadi kemunduran, di mana pembangunan infrastruktur tidak sejalan dengan budaya dan pola berpikir masyarakat. Sehingga kesannya ada pembiaran terhadap aturan yang sudah jelas-jelas ada," kata Nusyirwan, Sabtu (14/12).

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko mengatakan, pemerintah pusat dan daerah telah merancang program bersama. Khususnya, dalam melakukan netralisasi perlintasan jalur kereta api di Jabodetabek. 

"Tahun depan sudah diprogramkan pembangunan lima flyover. Di Pondok Betung, Permata Hijau, Cipinang Lontar, Jalan Panjang, dan Poris," ujar Hermanto.

Hanya saja, pembangunan flyover dan underpass juga sering terbentus izin dan pembebasan lahan. Penolakan dari masyarakat yang berdomisili di lokasi pembangunan juga masih tinggi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement