REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Rombongan dari Philipina, hususnya dari wilayah Mindanau yang dipimpin Executive Director Population Commision Philipina Juan Antonio Perez III melakukan kunjungan ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (12/12).
Menurut Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional BKKBN Nohrijal yang mendampingi rombongan dari Philipina, kunjungan ini merupakan implementasi dari kerjasama Selatan-Selatan yakni antara Philipina dan Indonesia yang ditandatangani 13 Agustus 2012.
''Wilayah Mindanau, Philipina yang sebagian besar muslim ini, pimpinannya datang ke sini untuk memfokuskan pada peningkatan kapasitas pemimpin agama. Mereka ingin belajar tentang penanganan masalah kependudukan, keluarga berencana dan peningkatan kesejahteraan keluarga,''kata Nohrijal.
Di Indonesia sendiri, kata dia, partisipasi dan kerjasama dari pemimpin agama di program keluarga berencana sudah lama dibangun Mindanau. Karena itu dipilih Yogyakarta karena perhatian, partisipasi pemimpin agama terhadap keluarga berencana dan yang lainnya terbaik di Indonesia.
Hal senada dikemukakan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Sulistiari Retnowati yang mempresentasikan pelayanan KB di RSUP Dr Sardjito .
Dia mengatakan rombongan dari Population Commison Philipina Ingin belajar tentang pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana serta perkembangan alat kontrasepsi di rumah sakit berbasis agama yakni di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Sementara itu Juan Antonio Perez III mengatakan dirinya bersama rombongan dari wilayah Mindanau ingin belajar ke Indonesia, khususnya ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tentang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.
Karena program KB di Indonesia sangat kuat. ''Karena itu kami ingin belajar program KB di DIY, khususnya di komunitas Muslim,''ungkap Juan Antonio.
Lebih lanjut Nohrijal mengungkapkan kerjasama ini mencakup dua arah. Dari Indonesia sendiri tahun lalu mengirimkan pimpinan dari kelompok remaja untuk belajar tentang pendidikan kesehatan reproduksi di Mindanau.
Sejak Agustus hingga sekarang Indonesia telah mengirimkan 24 orang remaja dan rencananya tahun 2014 akan mengirimkan sekirar 15-20 orang ke Mindanau.