REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN — Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Parlemen Jalanan Mahasiswa (Kopajaa) mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, berjihad melawan korupsi. “Korupsi musuh umat Islam,” kata Ketua Kopajaa Kholil Iam, Selasa (10/12).
Ia mengatakan, korupsi telah menyebabkan Indonesia terpuruk dalam jurang kemiskinan. Karena itu, perlu gerakan bersama melawan korupsi, baik di daerah maupun nasional.
Korupsi adalah tindakan yang berbahaya dan merupakan musuh yang nyata bagi keberlangsungan hidup warga Indonesia. Ia juga meminta kepolisian bersikap proaktif dalam menangani kasus korupsi, khususnya di Pamekasan. Masih banyak kasus yang belum tersentuh.
Seruan berjihad melawan korupsi juga disampaikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan. Mereka menyatakan, korupsi merupakan musuh modern yang sedang melanda bangsa ini dan membutuhkan penanganan serius.
HMI menilai program pemerintah dalam upaya memberdayakan rakyat kecil sebenarnya sudah bagus. Hal itu ditandai dengan banyaknya program, seperti bantuan beras bagi warga miskin (raskin) dan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM).
“Hanya, program yang baik ini tidak diimbangi dengan niat baik sebagian aparat pemerintah yang korup,” kata Ketua Umum HMI Pamekasan Mohamad Manshur. Tokoh agama seharusnya terus menyerukan jihad memberantas korupsi.
Kabupaten Pamekasan yang menerapkan syariat Islam, menurut dia, harus bisa menjadi contoh kabupaten yang bersih dan bebas dari tindak pidana korupsi. Minimal, kalau tidak bisa, pemkab harus memberikan dukungan pemberantasan korupsi.