REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pembangunan tanggul laut raksasa akan menjadi tanggung jawab swasta seutuhnya.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada swasta. Jadi, swasta yang bertanggung jawab atas pembangunannya," kata dia, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/12).
Menurutnya, keberadaan tanggul laut raksasa mampu mengatasi masalah banjir di ibu kota. Sehingga harus segera dibangun.
Sebelum pembangunannya dimulai, ujarnya, swasta juga diwajibkan melakukan studi kelayakan tanggul laut raksasa itu.
"Kalau sudah ada swasta yang bersedia membangun tanggul itu, maka kami akan segera mengeluarkan surat izin untuk melakukan studi kelayakan serta pembangunan fisiknya," tutur Ahok.
Sementara itu, Deputi Gubernur DKI bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Sarwo Handayani, memperkirakan pembangunan giant sea wall membutuhkan biaya mencapai Rp 300 triliun.
"Ini proyek pencegahan banjir paling besar di dunia. Diperkirakan, biayanya Rp 300 triliun," ungkap dia.
"Tidak mungkin kalau semuanya itu menggunakan APBD DKI. Jumlahnya terlalu besar. Makanya, rencananya kami ajak swasta dan pemerintah pusat dalam proyek ini," kata dia.