Ahad 08 Dec 2013 17:22 WIB

Warga Keluhkan Harga Elpiji 3 Kg Naik Diam-Diam

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memindahkan tabung gas elpiji 3 kg ke dalam gudang di Cipinang, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memindahkan tabung gas elpiji 3 kg ke dalam gudang di Cipinang, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga menengah ke bawah di kota Bandar Lampung, mengeluhkan harga elpiji tabung kemasan 3 kilogram (kg) naik diam-diam. Harga elpiji 3 kg sekarang di eceran mencapai Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per tabung.

Menurut Abu Fathia, warga Kemiling, Bandar Lampung, kenaikan harga tabung gas subsidi rakyat ini tidak pernah disosialisasikan lebih dulu. "Tiba-tiba naik saja, biasanya sudah ramai duluan," kata bapak dua anak ini,  Ahad (8/12).

Ia menceritakan saat ia membeli gas melon di SPBU Pertamina harga sudah naik dari biasanya Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu per tabung. Namun, ia kesal barangnya sudah habis. "Karena di Pertamina habis, saya beli di eceran sudah naik Rp 18 ribu per tabung, padahal sebelumnya hanya Rp 16 ribu," katanya.

Menurut Bangun, petugas agen elpiji di SPBU Pertamina, harga sudah naik Rp 1.000 sejak akhir November lalu. "Sekarang kami jual Rp 15 ribu per tabung," katanya.

Langkanya tabung gas melon di agen resmi dengan harga eceran tertinggi Rp 15 ribu, membuat pengecer tabung melon menaikkan harga menjadi Rp 18 ribu per tabung. "Dari agennya sudah naik, terpaksa kami naik lagi," tutur Warsito, pengecer gas melon.

Informasi yang diperoleh, kenaikan elpiji tiga kilogram sudah berlaku sejak 20 November lalu. Hal tersebut sesuai SK Gubernur Lampung Nomor G/848/B.IV/HK/2013 tertanggal 12 November 2013.

Isinya SK gubernur tersebut, HET elpiji mengalami kenaikan Rp 1.000 dari Rp 13.960 menjadi Rp 14.960. Alasan kenaikan, untuk menutupi biaya transportasi karena bahan bakar minya naik, dan suku cadang kendaraan naik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement