Sabtu 07 Dec 2013 07:59 WIB

Pramudi Transjakarta Mogok, Ini Komentar Jokowi

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi mogok yang dilakukan pramudi bus Transjakarta di koridor 5 (Kampung Melayu - Ancol) dan koridor 7 (Kampung Melayu - Kampung Rambutan) disayangkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Sebab, dengan aksi mogok yang dilakukan membuat pelayanan terganggu hingga menyebabkan penumpukkan penumpang di beberapa halte bus Transjakarta. 

Dikatakan Jokowi, dirinya menyangsikan modal yang dimiliki operator bus Transjakarta. Sebab, meski belum ada pembayaran dari Pemprov DKI Jakarta, pihak operator sudah seharusnya memiliki modal. "Ya masa operator tidak punya duit. Mestinya PT-nya atau operatornya punya cadangan," ujar Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, seperti dilansir situs beritajakarta.

Diungkapkan Jokowi, jika permasalahannya karena Pemprov DKI Jakarta belum membayarkan kewajibannya maka harus diteliti kembali. Sebab, jika administrasi dari pihak operator belum lengkap maka pembayaran tidak bisa dibayarkan. "Kalau di sini pun uangnya juga sebetulnya bukan tidak ada. Tapi mungkin proses administrasinya yang belum komplet. Kalau administrasinya belum lengkap gimana mau bayar," katanya.

Jokowi pun menilai operator tidak mempunyai modal dan hanya bergantung dari pembayaran Pemprov DKI Jakarta. "PT itu kan juga harusnya punya duit masa tergantung sini saja. PT apa kalau gaji sopirnya saja tidak bisa bayar. Dimana logikanya? Wong ngendalikan ratusan bus masa tidak bisa gaji," tandasnya.

Seperti diketahui, sejak pagi hingga siang tadi, pramudi bus Transjakarta koridor 5 dan koridor 7 melakukan aksi mogok kerja. Disinyalir aksi ini mereka lakukan karena gaji mereka belum dibayarkan selama dua bulan. Akibatnya penumpang di kedua koridor tersebut sempat telantar.  Unit Pengelola (UP) Transjakarta pun akhirnya mengerahkan bus dari koridor lain, agar pelayanan pelayanan di koridor 5 dan 7 tetap berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement