REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Sembilan Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden untuk mendukung pelaksanaan teknis Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum ditandatangani oleh pemerintah.
Padahal, sesuai petunjuk UU.24/2011, BPJS Ketenagakerjaan akan mulai diselenggarakan pada 1 Januari 2014. Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya menjelaskan, dari pembahasan sembilan draf RPP tersebut, tujuh diantaranya sudah final, sedangkan dua lainnya masih dibahas dan sedang difinalisasi.
"Saat ini sudah selesai tujuh final draf RPP tersebut, diharapkan sudah bisa ditandatangani presiden dalam waktu dekat. Masih ada dua draf lagi yang sedang difinalisasi,"ujar Elvyn usai menyaksikan pemberian Jamsostek Award dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kepada 14 perusahaan berkategori platinum di Manado, Selasa (4/12) malam.
Elvyn menjelaskan, dua RPP yang masih dibahas menyangkut tentang pengelolaan dana dan biaya operasional. Menurutnya, dinamika yang terjadi antara tim perumus dengan Jamsostek adalah apakah setelah Jamsostek berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan, masih boleh melakukan tambahan manfaat yang disebut sebagai dana peningkatan kesejahteraan peserta (DPKP).
"Kami mengusulkan baiknya tambahan manfaat tersebut masih dapat dipertahankan,"ujarnya.
Dengan adanya tambahan manfaat, tutur Elvyn, maka komitmen Jamsostek untuk membantu pembiayaan perumahan hingga memberikan beasiswa pendidikan kepada peserta masih dapat terpenuhi meski nanti menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Elvyn mengungkapkan, hingga akhir November 2013, total dana kepesertaan Jamsostek mencapai Rp 149 triliun. Dari dana tersebut, ujarnya, nilai investasi yang bisa dicapai oleh Jamsostek mencapai Rp 13,7 triliun.
Menurutnya, pihaknya dapat melakukan return 11-12 persen untuk peserta dengan pengelolaan investasi tersebut. "Ini bukan hak Jamsostek, tapi hak bapak dan ibu peserta,"jelasnya.
Meski terjadi dinamika, Elvyn optimistis jika pola DPKP masih akan dipertahankan bahkan dikembangkan untuk memberi manfaat lebih kepada peserta. "saya optimis ke depan akan lebih baik jarena sudah melakukan transformasi diberbagai bidang. termasuk IT, kepesertaan, keuangan,"ujarnya.