REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nazaruddin Umar memuji gagasan untuk mengadakan Konferensi Imam Masjid se-dunia oleh Pemerintah Provinsi Riau sebagai suatu gagasan yang cerdas.
"Gagasan untuk mengadakan Konferensi Imam Masjid Sedunia ini merupakan gagasan yang cerdas mengingat pentingnya peran Imam Masjid dalam kehidupan," kata Nazaruddin Umar sebelum membuka secara resmi Konferensi Imam Mesjid Sedunia di Pekanbaru, Selasa (3/12).
Lebih lanjut Wamenag mengatakan bahwa Imam di Indonesia mungkin hanya diartikan sebagai pemimpin shalat di Indonesia. Tapi di negara seperti di Eropa, imam memiliki peran lebih dari itu. Imam di sana dianggap sebagai pemimpin komunitas Islam.
Imam, menurutnya, berkaitan erat dengan Mesjid. Pada zaman Nabi ia menceritakan bahwa Masjid yang dikelola oleh Imam waktu itu Nabi Besar Muhammad SAW memiliki peran yang penting. "Zaman Nabi Masjid bukan hanya tempat Sholat, tapi digunakan untuk banyak hal," kata Nazaruddin Umar. Masjid bisa berfungsi sebagai tempat belajar, rumah singgah, bahkan menjadi penjara dan rumah sakit saat perang Badar.
Ke-14 negara tersebut antara lain, Irak, Kuwait, Afrika Selatan, Pakistan, Tunisia, Palestina, Sinegal, Singapura, Brunai Darussalam, Malaysia, Timor Leste, Rusia, Perancis dan Indonesia sebagai tuan rumah. Akan tetapi pada pembukaan Imam dari Rusia dan Timor Leste belum hadir. Sedangkan dari Indonesia dihadiri oleh Imam dari berbagai Provinsi dan Imam 12 Kabupaten Kota di Riau.
Menurut Ketua Panitia Tengku Dahril Konferensi ini mengangkat tema tentang peran imam dalam peradaban. "Peran imam sangat strategis dalam membangun peradaban melalui masjid dan melalui majlis imam yang akan dibentuk nantinya memiliki struktur lembaga keimaman, sekretariat dan dewan pertimbangan majelis," katanya. Diharapkan, lanjutnya markas besar dari majlis ini akan berada di Pekanbaru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
