Senin 02 Dec 2013 17:30 WIB

JK Diminta Dongkrak Elektabilitas PKB

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Mansyur Faqih
Jusuf Kalla
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKB MPR Lukman Edi mengatakan, tidak masalah jika Jusuf Kalla (JK) tidak mau meninggalkan Partai Golkar. Meski pun saat ini JK menjadi salah satu capres yang diusung PKB. Apalagi, PKB tidak pernah meminta JK untuk menjadi anggota.

"Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat kalau PKB merupakan partai terbuka jadi tidak masalah Pak JK tetap di Golkar. Lagi pula kapasitas JK  bukan orang partai lagi, tapi seorang  negarawan yang melepaskan kepentingan parpol," kata Lukman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (2/12).

Kader PKB, terang Lukman, juga menyadari kalau JK 'berdarah' Golkar dan bukan kutu loncat. Dikatakan, tidak ada kader yang keberatan dengan pencalonan JK sebagai capres PKB.

Namun, PKB tetap meminta JK untuk ikut membesarkan PKB. Sebab akan sulit bagi PKB dengan kondisi elektabilitas yang masih di bawah lima persen. "Jelang pemilu 2014 JK juga diminta bekerja keras untuk melakukan konsolidasi internal PKB. Beliau juga mau," kata Lukman.

Namun, ujarnya, PKB belum memutuskan siapa yang nanti akan diusung. Selain JK, PKB juga mendorong Mahfud MD dan Rhoma Irama. "Kami saat ini sedang fokus menghadapi pileg dan berusaha menaikkan elektabilitas. Kalau elektabilitas hanya 4,9 persen belum bisa berbuat apa-apa," kata Lukman.

Sekarang, terang Lukman, PKB sedang fokus memperkenalkan para capres. JK, Mahfud, dan Rhoma pun sibuk berkeliling ke daerah untuk melihat bagaimana respon masyarakat.

"Kalau Rhoma mau pidato, 100 ribu orang turun di lapangan tanpa diundang. Kalau JK sangat direspon oleh banyak DPW, sedang Mahfud sangat disukai para kyai," ujar Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement