REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Polisi bukan menjadi jaminan bahwa mobil yang terparkir di sana aman dari tindak kriminal. Buktinya, pada Rabu (27/11) sore, tiga mobil dibobol maling di Mapolda Metro Jaya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, ini jadi pelajaran bahwa tindak kejahatan bisa terjadi di mana saja.
Dugaan sementara, maling tersebut melompati pagar area parkir yang mengelilingi Polda dan lolos dari penjagaan manual pihak kepolisian. Memang biasanya, Provost tiap hari melakukan patroli mengelilingi kawasan Mapolda Metro Jaya, tapi pelaku sepertinya sudah mengetahui jam yang sepi dari penjagaan. ''Pelaku memanfaatkan situasi saat Provoost tidak patroli,'' kata dia, Rabu (27/11).
Hal lebih buruk lagi, kamera CCTV yang tidak menjangkau lokasi kejadian di Depan Gedung Densus 88 Anti-Teror yang masih dibangun. Menurut Rikwanto, ini menjadi peringatan pihak kepolisian agar menambah CCTV di setiap sudut kawasan Mapolda Metro Jaya.
Menurut Rikwanto, modus pelaku ialah memecah kaca mobil dan mengambil barang berharga yang ada di dalamnya. Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki keberadaan pelaku.
Ketiga mobil yang dibobol itu adalah milik anggota polisi, yaitu Honda Jazz milik Anggota Binmas Polda Metro Jaya, Suraga yang merugi uang sebesar Rp 10 juta dan sebuah telepon genggam. Mobil kedua Toyata Yaris warna hitam, nomor polisi D 1727 WF milik seorang Polwan bernama Briptu Rubby, anggota satuan PAM Ovit Polda Metro Jaya. Ia merugi uang hilang sebesar Rp 250 ribu serta sebuah tas.
Mobil ketiga adalah Honda Freed warna putih nomor polisi B 1103 FFR, atas nama Ipda Mety Nurhaeny, kerugian tas milik anggota Sabara. Ia merugi uang Rp 500 ribu.