REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) keberatan menyerahkan daftar rekening calon legislatif (caleg) dan calon presiden (capres) karena alasan kekurangan sumber daya manusia (SDM).
"Sebenarnya KPU tidak perlu menambahkan SDM dalam menindak lanjuti permintaan PPATK. KPU hanya memerintahkan kepada capres dan caleg melalui surat untuk menyerahkan nomor rekening ke PPATK," kata Yusuf di Bogor, Rabu.
Yusuf mengatakan jika caleg dan capres tidak mau menyerahkan daftar rekeningnya tinggal dipublikasikan ke publik. "Kalau tidak mau jangan dipilih rakyat, berarti ada ketidakberanian untuk transparan," katanya.
Untuk itu, Yusuf mengimbau agar para caleg dan capres berkenan untuk menyerahkan rekening sebagai wujud transparansi. "Kalau perlu ada pakta integritas untuk itu kepada PPATK atau KPU, kami jamin kerahasiaannya," kata Yusuf.
Dia juga mengatakan dengan adanya rekening PPATK akan mengetahui berbagai aliran dana, termasuk sumbangan dana. "Yang perlu diminta sebenarnya kerelaan menyerahkan nomor-nomor rekening kepada KPU atau PPATK," katanya.
Yusuf juga mengatakan bagi caleg atau capres yang mau menyerahkan rekeningnya akan menambah nilai jual mereka. "Itu bentuk transparansinya dan itu nilai jual bagi dia," jelasnya.