Rabu 27 Nov 2013 20:06 WIB

SBY: Politisi Jangan Korbankan Guru pada Pemilu 2014

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
 Ribuan guru menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2013 dan HUT ke-68 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/11). (Republika/Prayogi)
Ribuan guru menghadiri acara puncak peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2013 dan HUT ke-68 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/11). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta politisi tidak mengorbankan guru dalam pemilu mendatang. SBY meminta jangan sampai tugas guru diganggu kegiatan-kegiatan politik di daerah ataupun secara nasional.

“Saya berharap melalui mimbar ini para gubernur bupati dan walikota juga memperhatikan, biarkanlah mereka menjalankan tugas sebagai pegawai negeri. Kepada para politikus, jangan mengorbankan guru dengan cara meminta mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan peraturan UU. Biasanya kalau ada apa-apa yang salah adalah guru,” katanya dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-68 PGRI, Rabu (27/11).

Presiden SBY juga meminta para guru menggunakan haknya pada saat pemilu berlangsung. Guru pun harus menjadi contoh dengan memberikan suara dan tidak menjadi golput pada pesta demokrasi.

Apalagi, kata SBY, guru adalah pegawai negeri yang harus mematuhi peraturan UU. “Saya menghimbau kepada guru pada saatnya nanti akan menggunakan hak pilihnya. Jangan ada yang golput. Laksanakan netralitas sebagai pegawai negeri,” tutur Presiden SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement