Selasa 26 Nov 2013 19:26 WIB

Lelang Jabatan Kepala Puskesmas, Ahok: Kalau Ada yang Tidak Mau Ikut Tes Itu Bodoh

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Republika/Adhi W
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menggelar seleksi terbuka atau lelang jabatan untuk posisi kepala puskesmas tingkat kecamatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, lelang bertujuan untuk melihat potensi para PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau ada tes kita bisa tahu potensi orang. Oh ternyata orang ini cocok di puskemas kelurahan dan yang ini cocok di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)," kata pria yang akrab disapa Ahok ini, Selasa (26/11).

Sama seperti lelang jabatan camat-lurah, kata Ahok, lelang ini juga bertujuan untuk mengetahui berapa persentase tenaga medis yang memiliki kompetensi tinggi. "Kalau ada yang tidak mau ikut tes, itu bodoh. Karena dia tidak mau beritahu kami siapa dirinya, seperti apa kemampuannya," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati juga mengatakan hal yang senada. Menurut Dien, Pemprov ingin melihat kompetensi para tenaga medis melalui lelang jabatan. Dari hasil lelang, kata dia, akan terlihat siapa yang memiliki kemampuan lebih tinggi dibanding dengan lainnya.

"Ya kita kan ingin lihat sebetulnya jajaran kesehatan maping-nya seperti apa sih. Mungkin ada yang lebih bagus, ya kenapa tidak," ujarnya.

Meski demikian, Dien menolak jika dikatakan bahwa kepala puskesmas yang menjabat saat ini tidak kompeten.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk 44 posisi kepala puskesmas tingkat kecamatan. Lelang ini digelar bersamaan dengan seleksi terbuka untuk 180 jabatan kepala sekolah tingkat SMA dan SMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement